clean-5
Simple social
Popular Label
Featured
Social Widget
Home Top Widget
About Us
Footer Label
clean-5
clean-5
clean-5
7 Kiat Menangkal Virus Ukhuwah
Posted by: adi Posted date: 21.13 / comment : 0
Dalam surat Al Hujurat (QS 49) Allah SWT memaparkan 7 kiat bagi kita untuk menangkal virus-virus ukhuwwah yang bisa menghancurkan shaf ukhuwwah yang telah dibina.
1. Tabayyun
Tabayyun berarti mencari kejelasan informasi dan mencari bukti kebenaran informasi yang diterima. Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS 49:6)
2. 'Adamus Sukhriyyah
Artinya tidak memperolok-olokkan orang atau kelompok lain. Firman Allah SWT:
"Wahai orang-orang yang beriman janganlah satu kaum memperolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang memperolok-olokkan)." (QS 49:11)
Mampukah kita sekedar meninggalkan tradisi sukhriyyah dan perasaan ana khairun minhu (saya lebih baik daripadanya), yaitu perasaan 'sombong' seperti yang dimiliki iblis???
3. 'Adamul Lamz
Maksudnya tidak mencela orang lain. Ini ditegaskan dengan firman-Nya:
"Dan janganlah kamu mencela diri sendiri'. Mencela sesama muslim, oleh ayat ini dianggap mencela diri sendiri, sebab pada hakekatnya kaum muslimin dianggap satu kesatuan. Apalagi jika celaan itu adalah masalah status dan standar kebendaan. Allah sendiri menyuruh Rosul dan orang-orang yang mengikutinya untuk bersabar atas segala kekurangan orang-orang mukmin. (Lihat QS, 18:28)
4. Tarkut Tanabuz
Yakni meninggalkan panggilan dengan sebutan-sebutan yang tidak baik terhadap sesama muslim. Ini berdasarkan firman Allah SWT:
"Dan janganlah kamu saling memanggil dengan sebutan-sebutan (yang buruk)." (QS 49:11)
Tanabuz dalam bentuk yang paling parah adalah berupa pengkafiran terhadap orang yang beriman. Pada kenyataannya masih saja ada orang atau kelompok yang dengan begitu mudahnya menyebut kafir kepada orang yang tidak tertarik untuk masuk ke dalam kelompok tersebut.
5. Ijtinabu Katsirin minadzdzan
Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa." (QS 49:12)
Pada dasarnya seorang muslim harus berbaik sangka terhadap sesamanya, kecuali jika ada bukti yang jelas tentang kesalahan tersebut.
6. Adamut Tajassus
'Adamut Tajassus adalah tidak mencari-cari kesalahan dan aurat orang lain. Perbuatan ini amat dicela Islam. Allah SWT amat suka bila kita berusaha menutup aib saudara kita sendiri. Firman Allah SWT:
"Dan janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan (dan aurat) orang lain." (QS 49:12)
7. Ijtinabul Ghibah
Allah SWT menegaskan:
"Dan janganlah kamu sekalian menggunjing sebagian lain.Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?..." Ghibah sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW adalah menceritakan keburukan dan kejelekan orang lain. Ketika seseorang menceritakan kejelekan orang lain, maka ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, jika yang diceritakannya benar-benar terjadi maka itulah ghibah. Kedua, jika yang diceritakannya itu tidak terjadi berarti ia telah memfitnah orang lain. Begitu besarnya dosa ghibah, sampai Allah SWT menyamakan orang yang melakukannya dengan orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri.
Wallaahu'alam
1. Tabayyun
Tabayyun berarti mencari kejelasan informasi dan mencari bukti kebenaran informasi yang diterima. Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS 49:6)
2. 'Adamus Sukhriyyah
Artinya tidak memperolok-olokkan orang atau kelompok lain. Firman Allah SWT:
"Wahai orang-orang yang beriman janganlah satu kaum memperolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang memperolok-olokkan)." (QS 49:11)
Mampukah kita sekedar meninggalkan tradisi sukhriyyah dan perasaan ana khairun minhu (saya lebih baik daripadanya), yaitu perasaan 'sombong' seperti yang dimiliki iblis???
3. 'Adamul Lamz
Maksudnya tidak mencela orang lain. Ini ditegaskan dengan firman-Nya:
"Dan janganlah kamu mencela diri sendiri'. Mencela sesama muslim, oleh ayat ini dianggap mencela diri sendiri, sebab pada hakekatnya kaum muslimin dianggap satu kesatuan. Apalagi jika celaan itu adalah masalah status dan standar kebendaan. Allah sendiri menyuruh Rosul dan orang-orang yang mengikutinya untuk bersabar atas segala kekurangan orang-orang mukmin. (Lihat QS, 18:28)
4. Tarkut Tanabuz
Yakni meninggalkan panggilan dengan sebutan-sebutan yang tidak baik terhadap sesama muslim. Ini berdasarkan firman Allah SWT:
"Dan janganlah kamu saling memanggil dengan sebutan-sebutan (yang buruk)." (QS 49:11)
Tanabuz dalam bentuk yang paling parah adalah berupa pengkafiran terhadap orang yang beriman. Pada kenyataannya masih saja ada orang atau kelompok yang dengan begitu mudahnya menyebut kafir kepada orang yang tidak tertarik untuk masuk ke dalam kelompok tersebut.
5. Ijtinabu Katsirin minadzdzan
Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa." (QS 49:12)
Pada dasarnya seorang muslim harus berbaik sangka terhadap sesamanya, kecuali jika ada bukti yang jelas tentang kesalahan tersebut.
6. Adamut Tajassus
'Adamut Tajassus adalah tidak mencari-cari kesalahan dan aurat orang lain. Perbuatan ini amat dicela Islam. Allah SWT amat suka bila kita berusaha menutup aib saudara kita sendiri. Firman Allah SWT:
"Dan janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan (dan aurat) orang lain." (QS 49:12)
7. Ijtinabul Ghibah
Allah SWT menegaskan:
"Dan janganlah kamu sekalian menggunjing sebagian lain.Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?..." Ghibah sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW adalah menceritakan keburukan dan kejelekan orang lain. Ketika seseorang menceritakan kejelekan orang lain, maka ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, jika yang diceritakannya benar-benar terjadi maka itulah ghibah. Kedua, jika yang diceritakannya itu tidak terjadi berarti ia telah memfitnah orang lain. Begitu besarnya dosa ghibah, sampai Allah SWT menyamakan orang yang melakukannya dengan orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri.
Wallaahu'alam
sumber : seri bunga rampai islam

Tagged with:
Tips
adi
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Edit Menu DropdownMenu Dropdown salah satu fasilitas yang diberikan pada Desain Sederhana dari Maskolis. Berikut cara untuk edit tulisan menu dan link : ...
-
1 Tamparan Untuk 3 PertanyaanAda seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari...
-
Be Beauty, Be YourselfSejak dulu hingga kini, ukuran cantik mengalami pergeseran. Pada abad ke 17 s.d. 18, perempuan itu disebut cantik kalau memiliki t...
-
Kisah Anak SholehBegitu sedih dan menetes air mata melihat kesabaran ibu ini. Kisah dibalik safari dakwah syaikh Al Kharraz hafidzahulah ta’ala di Afrika. Ib...
-
Bahaya Pemakaian Obat NyamukBuat pengetahuan seluruh keluarga nihh.Dari si penulis yang kerja di Baygon. Mudah2an artikel dibawah ini bisa bermanfaat.. Agak ragu saya m...
-
TENTANG KUCING, TERNYATA SELAMA INITernyata selama ini kita sudah di bodohi oleh mitos kedokteran tentang kucing.. Dunia kesehatan mengatakan bahwa kucing itu berbahaya, mulai...
-
Berbuatlah...Walid bin Mughirah, Umayyah bin Khalaf, dan Al-`Ash bin Wail telah membelanjakan hartanya untuk memerangi risalah dan melawan kebenaran, ...
-
Membangun Istana di SurgaOleh Seriyawati Sewaktu saya menunggu chikatetsu (kereta bawah tanah) menuju pulang, saya melihat ada seorang muslimah. Ya, muslimah. Saya j...
-
Adab Menerima Tamu (1/2)Aunur Rofiq Ghufron Beberapa waktu yang lalu, kami mengulas tentang bagaimana bertamu yang sesuai dengan sunnah Rasulullah. Lalu bagaimana...
-
Berani HidupAktivitas harian kadang menghadirkan rasa bosan sampai ke tingkat jenuh. Badan malas bergerak dan otak jadi malas mikir. Sangat tidak produk...
Tidak ada komentar: